PELanGi CinTa dari Sang MaLam

PeremPuan biasa yang inGin menjadi Luar Biasa

Monday, August 18, 2008

Kuliah di mana?

Akhir-akhir ini pertanyaan itu yang selalu menganggu pikiran saya. Gimana nggak, sekarang ini saya udah kelas XII, tinggal menunggu bulan untuk memilih universitas. Tapi saya bingung mau kuliah dimana terlebih prodi apa yang ingin saya ambil. Eits… jangan dikira saya tak punya cita-cita… saya punya seabrek cita-cita yang ingin saya wujudkan. Namun, yang menjadi masalah bagi saya adalah cita-cita saya ini tak sejalan dengan keinginan orang tua saya (wajar kan?). orang tua saya, terlebih ayah menghendaki saya kuliah mengambil prodi yang berbau-bau MIPA. Aduh… pusing saya! Saya nggak suka! Meskipun kali ini saya di SMA mengambil jurusan IPA, tapi hati dan pikiran saya bukan di sini. Saya selalu berhayal dengan dunia saya sendiri. Tentu saja, dunia perjunalistikan… tapi kalo menurut ayah saya, kuliah di MIPA peluang kerjanya terbuka lebar!! Uh…. Bagi saya jurnalistik lebih lebar membuka sayap peluang kerjanya. Sekian lama, saya terikat dengan perasaan saya sendiri… tak tahu harus jawab apa ketika orang lain tanya ‘mau kuliah di mana?’ .senyum. hanya itu yang bisa saya berikan. Karena saya bener-bener tak suka dengan MIPA. Entahlah mungkin kali ini saya terdampar di lautan menyebalkan yang berjenis MIPA. Tapi mama saya lebih bisa mengerti saya, beliau sangat tahu apa yang sebenernya saya inginkan dan sukai. Saya ingin bekerja di perjunalistikan! Karena saya suka itu! Setiap kali ingat percakapan saya dengan ayah saya mengenai kuliah, saya selalu ingin menangis. Ingin berteriak sekeras-kerasnya untuk bisa berkata ‘saya ingin masuk jurusan jurnalistik!’ namun saya tak mampu, tak mampu mengecewakan ayah saya, karena cita-cita ayah saya bertumpu pada saya.
Menghadapi situasi seperti ini, tiap malam saya bersujud di hadapan-Nya. Memohon agar cita-cita saya menjadi seorang editor dan sejenisnya bisa terkabulkan. Mungkin itu masih lama, namun jika saya tak diizinkan untuk masuk pada jurusan jurnalistik, mungkinkah cita-cita saya itu terkabul? Kemungkinan besar tidak. Saya selalu berdoa di tiap salam dalam Sholat saya, saat saya sedang sendiri, dan saat saya menulis.
Entahlah…angin apa yang telah berhembus, kemarin setelah saya, mama saya, ayah saya, dan adik saya pulang dari melihat ‘talk show’ nya Mbak Windy, tiba-tiba saja ayah saya bilang ‘kamu boleh masuk jurusan jurnalistik, kalo memang kamu suka itu!’ antara kaget, tak percaya, senang, bercampur aduk menjadi satu. Air mata saya menetes tak tertahankan. Terharu. Terima kasih Ya…Allah…!!! :’’D

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home