PELanGi CinTa dari Sang MaLam

PeremPuan biasa yang inGin menjadi Luar Biasa

Monday, October 6, 2008

Sekelumit tentang Laskar Pelangi

Setiap kali saya mampir ke blognya orang, semuanya pasti membicarakan Laskar Pelangi. Entahlah… pelet cap apa yang digunakan Andrea Hirata untuk menyihir semua pembaca. (termasuk juga saya). Nggak usah saya ceritakan jalan ceritanya pun semuanya udah pada tahu… iya kan? Saya mau cerita tentang sisi lain aja yah dari LP ini.
Saya tahu ada novel LP itu dari teman saya, waktu itu masih boming-bomingnya ayat-ayat cinta. Saya penasaran, akhirnya saya melihat-lihat di gramedia. Saya pikir hanya satu novel, eh… nggak tahunya ada 3 novel! Oh my God!! Waktu itu nggak jadi beli, soalnya mahal!
Akhirnya setelah menanti selama berbulan-bulan, saya bisa beli ketiga novel tersebut. Tak usah menunggu beberapa lama, saya langsung melahap ini dalam waktu singkat.
Saya bisa menangis sesenggukan, tertawa terpingkal, geram, penasaran, dsb saat membaca novel-novel itu. Eh… nggak tahunya setelah agak lama saya membaca, ternyata Andrea muncul di acara Kick Andy, tapi sayang waktu itu saya nggak lihat! Soalnya nggak tahu.
Yach… sekarang bukan novel lagi yang hangat dibicarakan tapi filmnya.
Yang saya mau kupas, tentang suatu “kebetulan” yang mungkin tak pernah terbesit atau memang sengaja? Saya nggak tahu. Tentang segala sesuatunya yang ada di film. Nyadar nggak sich? Kalo kebanyakan yang terlibat di Laskar Pelangi the movie adalah orang-orang yang berambut ikal? Contohnya, Andrea Hirata, Fanny (pemeran Ikal di Film LP), Riri Riza, Mira Lesmana, trus yang paling mencolok adalah penyanyi soundtracknya yaitu Nidji! Nidji yang notabene terkenal dengan band ikal! He he he he….!!!
Ehm… satu lagi! Kecenderungan orang Indonesia yang semi plagiat, setiap kali ada genre novel atau film yang boming pastinya semuanya pada tiru-tiru nggak jelas gitu. Contohnya aja dulu waktu novel dan film ayat-ayat cinta boming, semua novel banyak banget yang bertemakan islami, bahkan dengan desain cover dan judul yang hampir sama. Sekarang kejadian itu terulang lagi, di pasaran sudah banyak sekali novel dengan judul belakangnya di bubuhkan kata “pelangi” bahkan ada desain cover yang sama persis, dan juga tak jarang yang memakai font yang sama persis!! Ini mungkin tidak begitu merugikan bagi penulisnya, karena pembaca yang cinta akan buku tersebut akan selektif dan memilih buku yang benar. Tapi yang menjadi masalah, misalnya pembelinya adalah orang yang seperti ayah saya, yang pengetahuannya tentang sastra sangat-sangat terbatas sehingga tidak akan pernah peduli mana karya yang benar-benar LP ato ‘cumi’ Cuma Mirip! Pertanyaannya adalah mungkinkah orang seperti itu akan dengan benar dan tepat membeli buku yang menjadi tujuan?
Dan yang terakhir mengenai pembajakan! Oh My Ghost!! Nggak usah pake sekolah, kalo yang namanya orang Indonesia pasti sangat mahir di bidang ini! He he he !! yach… semua juga udah pada tahu kalo pembajakan di Indonesia sangat sulit dihentikan, jadi itu bisa dicegah dengan memulai membeli segala sesuatunya yang asli, ye…!!!
Sementara itu aja yach… kan udah banyak di blog-blog lain yang kupas tuntas tentang Laskar Pelangi. Mudah-mudahan bermanfaat! Amien…

EntahLah

Ternyata semua benar
Aku lebih baik pergi jauh
Dan tak kan pernah kembali
Pendar cinta dariku
Memudar lalu hilang tak berbekas
Aku tak pernah berarti
Bahkan hanya sekedar
Mengisi gudang kosong
Di hati teman-temanku
Aku tak pernah penting
Dan aku sadar itu
Semuanya palsu
Senyum, tawa, dan pujian dari mereka
Hanyalah kiasan dari
Semua kemuakan mereka padaku
Apakah kau pikir aku akan menangis?
TIDAK!!!! Jawabku
Karena aku t’lah terbiasa
Dengan keadaan yang tak mengharapku
Aku juga sudah bosan
Dengan senyum imitasi mereka
Aku tahu….!!!
Tapi aku diam
Membiarkan mereka terlena
Dengan ketidakpentinganku
Mungkin di antara teman-temanku
Ada satu, dua bahkan semua
Yang menginginkan aku pergi
Sebentar lagi aku akan pergi
Entahlah……
Aku bisa bertemu mereka lagi atau tidak
Aku juga tak tahu kemana aku akan pergi
Mungkinkah aku terdampar?
Atau bahkan aku akan kembali?
Biarlah mereka tertawa
Sementara aku menangis sendiri
Karena sekalipun tak ingin
Aku melukai mereka
Aku hanya ingin melihat mereka tersenyum
Tapi tak mungkin…!
Senyum itu sudah kugadaikan
Dengan sikapku selama ini
Sementara sekarang,
Aku tak mampu menebus senyum itu
Tolong…… sampaikan maafku pada mereka
Karena aku selalu menyemat luka
Di hati mereka……
Sekarang hanya kata maaf
Yang mungkin sudah membosankan
Tapi izinkanlah untuk terakhir kali
Aku meminta maaf pada kalian dengan tulus……

Labels:

Thursday, September 18, 2008

ku harus lepaskanmu

kenapa kalimat di atas jadi judul ya?
tahulah... soalnya dari tadi saya menyanyikannya...
itu kan potongan lagu nya peterpan yang jauh mimpiku.. he..he..

nggak asal juga sich...!!!
karena orang yang saya impikan selama hampir tiga tahun telah pergi
(bukan meninggal loh).. hiksz...hiksz...
dia cuma meninggalkan saya... alias kuliah... he he he
mau curhat nich..!!
sebenernya saya nggak pernah mencintainya...!! inget nggak pernah mencintainya
tapi aneh... saya selalu membayangkan wajahnya...!!
aduh... pusing...!!
sampai-sampai saya mau kuliah di tempat yang sama dengan dia...!!

aneh kan??

sebelum dia pergi kuliah aliasnya masih satu sekolah dengan saya, sebenernya dia juga udah punya cewek! tapi suer deh samber gledek! saya nggak pernah ingin merebut dia dari pacarnya..!! cuma agak sakit aja waktu ngelihat dia berduaan!! huh!

sebenernya dia juga cuma sebatas kenal aja sama saya.. ya mungkin sebatas adik kelas yang nggak terhitung....
soalnya saya nggak pernah berani buat ngobrol dengan dia,,,, meskipun sekedar nyapa!! pokoknya kisah yang aneh deh!!

kemarin, temen saya tanya, (padahal dia nggak tahu siapa yang saya maksud! soalnya saya nggak pernah cerita ke temen2 kalo saya tuh sebenernya punya inceran!! he he he)
dia nanyanya gini, "kalo misalnya dia punya perasaan yang sama ke lu, apa yang bakal elu lakuin?" waduh... gelagapan donk ditanya gini...
tapi bisa ngeles...
saya jawab aja saya akan lari dan tak pernah mengejarnya lagi,.,.,
sebenernya bukan ngeles juga, tapi itu udah jadi angan saya...!!

pokoknya saya cuma tipe pemburu, bakalan ganti lari kalo buruan saya balik mengejar saya!! he he he ! aneh kan?

ato bisa juga jadi pemuja rahasia, menikmati indahmu dalam mimpi gelapku (katanya sheila on 7 sich!!)

ato bisa juga saya hanya ingin kau tahu besarnya cintaku tingginya hayalku bersamamu.. (kata repvblik)

waduh kok lama2 makin ngelantur sih..
pokoknya intinya saya tuh cuma pengen jadi pemuja rahasianya aja... tapi sayang banget sih... kok aku nggak mencintainya ya???

udah.... kalo baca ini pasti aneh deh!!
thanks udah mau baca curhatkyu ye...!!

Thursday, September 11, 2008

FISIKAWAN

Masa lalu, engkau mengukir – dalam semesta
Menjadi poros bagi sang waktu
Menakjubkan untuk semua

Mengukir : hukum newton garis lurus dan bermacam-macam rumus

Itu semua salahmu! Salah mimpimu!!
Dan semuanya SALAH!!!

Karena kamu……….
Aku dianggap bodoh!
Karena kamu………
Aku dianggap tolol!


Aku tak pernah mampu
Menjangkau kuartil pemikiranmu

Aku juga tak pernah bisa
Mengerti …….
Untuk apa asas black ditemukan?

“Untuk menghitung energi yang diterima
dan dikeluarkan.” jawabmu

“Ah … percuma … !!!
Tanpa itu aku tahu …
Jika semua yang diterima
S a m a
Dengan yang dikeluarkan !!!!!

Labels:

aduh... pusing!!!

huh... ulangan matematika selalu bikin resek~!~
dari soal yang susahnya minta ampyun,,,
sampai gurunya yang super "mengerikan"
ini hanya ungkapan hati saya...
saoalnya selesai ulangan matematika...
lebih tepatnya "REMIDI"
matematika yang tak pernah lolos ujian...
aduh... takut deh!~!
apalagi matematika mata pelajaran wajib UAN
huh....
semoga saja entar kalo uan bisa lulus yach...!!!
amien...!!!

Saturday, August 30, 2008

lingkaran tanpa sudut

Di tengah segala yang berputar
Terbangkan rumus ke arah luar
Kapan situasi yang ini akan tersurat?
Mendekap diri dalam titik pusat
Terpekur dalam posisi yang tak pernah kuat
Menanti diferensial dari sang satu
Atau bahkan hanya seonggok peluang kartu
Yang tak pernah dikatakan bermutu
Identitas pun kini telah terekor
Melayang tak ada faktor
Hanya invers yang bisa menyelamatkan
Dari kombinasi pemerintah dan setan
Komposisi negara tak lagi ada ruang
Meskipun hanya sekedar lebar dan panjang
Kurva naik tak akan terjadi
Yang ada hanyalah minimum fungsi


Keadilan semakin limit
Tak ada lagi yang terbersit
Untuk membuka tabir diskrit
Ingin aku berteriak pada L’Hopital
Mengatakan bahwa aku ingin ada integral
Tak hanya diferensial
Atau aku ingin bercerita padanya
Jika aku di sini sengsara
Apalagi melihat negara Indonesia
Yang kian hari kian merata….
Bukan…! Bukan merata kemakmurannya
Namun merata kemelaratannya
Kini Aku hanya bisa termangu sepi
Dalam hening operasi aljabar yang sunyi
Dan menikmati semua yang Pythagoras telah beri
Tanpa bisa untuk membagi

puisi-i

Puisi – i

Aku ingin rasa ini pergi
Dan tak kan pernah kembali
Karena aku tak ingin ini terjadi
Sesuatu yang dulu begitu aku benci
Mengapa kini harus menemani
Berselimut galau dalam hati
Berkecamuk rindu dalam diri
Tak pernah kubayangkan ini
Prinsip yang dulu kujunjung tinggi
Kini harus hancur berteman sepi
Terkalahkan oleh hebatnya jatuh hati
Aku tak mau terus begini
Merindukan sesuatu yang tak pasti
Karena aku tak ingin sakit lagi
Lukaku cukup sampai di sini
Karena aku tahu dia sudah beristri

Thursday, August 21, 2008

surat cinta

aku pernah menulis surat cinta
surat cinta untuk lelaki yang sangat ku harapkan

jangan pikir surat cintaku penuh dengan kata cinta
jangan dibayangkan pula surat cintaku
akan kumasukkan amplop berwarna merah jambu
bergambar hati merah membara
tak perlu juga diangankan
jika surat cintaku berbau harum seharum kasturi
surat cintaku hanya berisikan apa yang aku rasakan
kumasukkan amplop berwarna putih dan kertas yang juga putih
tak ada wangi cendana maupun kasturi
hanya bau usang dari kertas itu sendiri
aku berjanji akan mengirimkannya
ketika aku sudah siap...
tapi sampai saat ini rasa siap itu
tak kunjung menghampiriku
entahlah.....
mungkin sampai kapanpun surat itu takkan pernah sampai
hanya bertengger manis di lipatan buku harianku

warna putihnya pun sekarang telah berubah
ada noda cokelat yang tak tahu dari mana

baunya masih sama...
bahkan lebih usang dari yang dulu

lelaki yang kuharapkan itu
sepertinya juga pernah (akan) mengirim
surat cinta untukku

namun (mungkin) bernasib sama dengan
surat cinta usangku

karena kami sudah terikat
dalam janji yang tak pernah tertulis
jika kita akan menjaga
diam kami sampai nanti...

hingga suatu ketika
lelaki itu membawakanku
setangkai mawar
aku menerimanya dengan GR
berharap jika lelaki itu
akan melanggar janji kami...

tapi TIDAK!!!!

dia hanya memberikannya tanpa kata...
aku pun hanya bisu

tak tahu arti mawar itu...
mungkinkah dia ingin menjadikanku mawar di hatinya?

entahlah...

mawar itu pun membiru...
hingga aku memutuskan untuk
menjadikannya penghuni baru dustbin

jadilah aku hari itu hingga sekarang
menjadi mawar di hatinya
tanpa bunga....

cuma lewat

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna.
menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan....
ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan


diinterpretasikan dari pemikiran agung

HARUN YAHYA

Monday, August 18, 2008

puisi dari Rabiah

1
YA ALLAH, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku
Di dunia ini, berikanlah kepada
Musuh-musuh-Mu,
Dan apapun yang akan Engkau karuniakan
Kepadaku
Di akhirat nanti, berikanlah kepada
Sahabat-sahabat-Mu,
Karena Engkau sendiri cukuplah bagiku.



2
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka …
Bukan pula karena mengharap masuk surga…
Tetapi aku mengabdi karena cintaku pada-Nya
Ya Allah jika aku menyembah-Mu
Karena takut kepada neraka, bakarlah aku di dalamnya,
Dan jika aku menyembah-Mu
Karena mengharapkan surga, campakkanlah aku
Dari dalam surga,
Tetapi jika aku menyembah-Mu
Demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan
Memperlihatkan keindahan wajah-Mu
Yang abadi kepadaku.



3
Ya Allah, semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Dunia ini adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti,
Di antara segala kesenangan
Akhirat adalah untuk berjumpa dengan-Mu
Begitulah halnya dengan diriku,
Seperti yang telah Kau katakan,
Kini perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki.




4
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada sesuatu pun menggangguku
Dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu-pintu istana pun telah rapat tertutup
Tuhanku, demikian malampun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku Kau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak,hingga aku dihimpit duka
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalu kulakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusiaan-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu.



5
Hatiku tentram dan damai jika aku diam
Sendiri
Ketika kekasih bersamaku
Cinta-Nya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahan-Nya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasia-Nya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku,
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi
Mau-Mu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu
Dengan-Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dari-Mu jua semangatku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerai
Hasratku adalah bersatu dengan-Mu
Melabuhkan rindu

Hatiku gerimis saat membaca bait pertama dan begitu juga seterusnya, buliran-buliran lembut tak lagi bisa bertahan di tahtanya saat aku mulai membaca, merasakan, dan tentu saja sangat menikmatinya. Otakku pilu dan membeku saat mataku menyapu baris demi baris goresan hati tersebut. Tulisan tersebut tak sekedar puisi, tapi itu suatu ungkapan kejujuran dari hati seorang wanita yang suci, Rabi’ah binti Ismail Al Adawiyah, tokoh sufi wanita yang sangat terkenal dengan kesuciannya.
Begitu malunya hati dan ragaku saat mengetahui betapa kecilnya diriku ini, betapa hina dan nistanya diriku dan betapa tidak ada apa-apanya kekuasaanku selama ini jika dibandingkan dengan semua kuasa Allah. Air mataku tak henti menetes ketika aku berpikir tentang semua kekacauan yang telah aku perbuat selama ini. Aku hanya bersujud pada-Nya ketika aku dalam kesulitan dan himpitan DUNIA… aku berdoa pada-Nya karena aku tak ingin mencicipi kejamnya api neraka dan selalu ingin bertengger abadi dalam surga. Aku mengabdi pada-Nya ketika ada orang lain di sampingku… dan aku pikir semua itu sia-sia!! Tak pernah aku tulus ikhlas mengetukkan dahiku di tanah hanya karena Allah semata, hanya untuk mengharapkan Ridho dan karena Cintaku pada-Nya. Maafkan aku Ya…Allah…

Kuliah di mana?

Akhir-akhir ini pertanyaan itu yang selalu menganggu pikiran saya. Gimana nggak, sekarang ini saya udah kelas XII, tinggal menunggu bulan untuk memilih universitas. Tapi saya bingung mau kuliah dimana terlebih prodi apa yang ingin saya ambil. Eits… jangan dikira saya tak punya cita-cita… saya punya seabrek cita-cita yang ingin saya wujudkan. Namun, yang menjadi masalah bagi saya adalah cita-cita saya ini tak sejalan dengan keinginan orang tua saya (wajar kan?). orang tua saya, terlebih ayah menghendaki saya kuliah mengambil prodi yang berbau-bau MIPA. Aduh… pusing saya! Saya nggak suka! Meskipun kali ini saya di SMA mengambil jurusan IPA, tapi hati dan pikiran saya bukan di sini. Saya selalu berhayal dengan dunia saya sendiri. Tentu saja, dunia perjunalistikan… tapi kalo menurut ayah saya, kuliah di MIPA peluang kerjanya terbuka lebar!! Uh…. Bagi saya jurnalistik lebih lebar membuka sayap peluang kerjanya. Sekian lama, saya terikat dengan perasaan saya sendiri… tak tahu harus jawab apa ketika orang lain tanya ‘mau kuliah di mana?’ .senyum. hanya itu yang bisa saya berikan. Karena saya bener-bener tak suka dengan MIPA. Entahlah mungkin kali ini saya terdampar di lautan menyebalkan yang berjenis MIPA. Tapi mama saya lebih bisa mengerti saya, beliau sangat tahu apa yang sebenernya saya inginkan dan sukai. Saya ingin bekerja di perjunalistikan! Karena saya suka itu! Setiap kali ingat percakapan saya dengan ayah saya mengenai kuliah, saya selalu ingin menangis. Ingin berteriak sekeras-kerasnya untuk bisa berkata ‘saya ingin masuk jurusan jurnalistik!’ namun saya tak mampu, tak mampu mengecewakan ayah saya, karena cita-cita ayah saya bertumpu pada saya.
Menghadapi situasi seperti ini, tiap malam saya bersujud di hadapan-Nya. Memohon agar cita-cita saya menjadi seorang editor dan sejenisnya bisa terkabulkan. Mungkin itu masih lama, namun jika saya tak diizinkan untuk masuk pada jurusan jurnalistik, mungkinkah cita-cita saya itu terkabul? Kemungkinan besar tidak. Saya selalu berdoa di tiap salam dalam Sholat saya, saat saya sedang sendiri, dan saat saya menulis.
Entahlah…angin apa yang telah berhembus, kemarin setelah saya, mama saya, ayah saya, dan adik saya pulang dari melihat ‘talk show’ nya Mbak Windy, tiba-tiba saja ayah saya bilang ‘kamu boleh masuk jurusan jurnalistik, kalo memang kamu suka itu!’ antara kaget, tak percaya, senang, bercampur aduk menjadi satu. Air mata saya menetes tak tertahankan. Terharu. Terima kasih Ya…Allah…!!! :’’D

Jurnalistik?

Cita-cita saya yang ingin menjadi editor menyeruak lagi. Itu karena dalam pameran buku murah yang diadain di GOR Jombang tanggal 17 Agustus 2008 kemarin saya sempet ‘ketemu’ Mbak Windy dalam talk show ‘bengkel penulisan remaja’……… yah… Mbak Windy tersebut, editor di gagasmedia. Waduh… ngiler saya membayangkan bisa jadi editor.
Sejak kapan saya mulai ingin menjadi editor ya? Entahlah… yang pasti mungkin sejak cita-cita kecil saya yang ingin menjadi dokter telah kandas! Karena saya tahu, kalau mau jadi dokter tak sesederhana yang saya bayangkan waktu kecil dulu.
Kembali lagi ke Mbak Windy ya… orangnya cantik, tinggi, kurus, trus rambutnya pendek (mirip saya gitu! Tapi kalo dilihat oleh kakek-kakek yang penglihatannya udah abnormal lagi! ;P ), kalo ngomong ceplas-ceplos dan kelihatan banget kalo Mbak Windy udah ahli banget di dunia tulis menulis, jam terbang layak diperhitungkan! Wes…pokoknya mirip banget sama saya! (dari Hongkong kali ye…?)
Dalam acara itu saya berkesempatan tanya, yah… nggak penting banget kalo menurut saya, tapi sama Mbak Windy dijawab dengan baik banget loh!

Me : bagaimana saya bisa mengenali gaya penulisan saya, yang masih menjadi penulis pemula? Soalnya sampai sekarang saya masih sering ikut-ikutan gaya penulisan penulis lain. Misalnya, sehabis saya baca karya A, kecenderungan saya menulis dengan gaya bahasa seperti itu. Sehabis saya baca karya B, saya juga cenderung menulis dengan gaya yang sama, apakah saya salah?
Mbak Windy (MW) : pertama, yang perlu dihilangkan adalah konsep penulis pemula. Nggak ada namanya penulis pemula, penulis ahli, ato penulis kawakan. Kalo penulis ya penulis aja. Yang membedakan Cuma jam terbangnya aja. Kalo menurut saya, kecenderungan itu wajar bagi penulis yang punya jam terbang masih sedikit. Tapi yang nggak wajar itu kalo kamu nggak berkembang dan jadi plagiat… yang penting, dengan banyak latihan menulis kamu bisa menentukan gaya penulisan kamu itu seperti apa sich?
Me : apa sich Mbak, trik paling manjur agar tulisan kita bisa diminati editor dan media?
MW : nggak ada! Karena kuncinya kamu hanya mau menulis! Itu saja! Baik dan buruknya tulisan bisa dilihat kalo kamu selesai menulis.
Waduh… jawaban dari Mbak Windy telah membuka mata saya untuk menemukan jalan menuju dunia jurnalistik yang sebenernya, karena selama ini saya hanya menulis asal-asalan. Nggak pernah serius. Tapi mulai sekarang saya ‘tobat’ dari dunia penulisan yang asal-asalan. Thanks banget ya Mbak Windy! 

Inget Bu Am (Bu Sita)

Yupz… Bu Siti Aminah, atau biasanya dipanggil Bu Am ato yang udah kenal baik akan memanggil dengan sebutan Bu Sita (singkatan dari Siti Aminah). Beliau adalah guru Bahasa Indonesia saya. Tak ada yang bisa mengalahkan gurauan beliau. Selain segar juga penuh dengan ilmu. Ada satu kejadian yang ini mungkin saya anggap “sesuai dengan amal perbuatan” (kalimat yang selalu diucapkan beliau, untuk menasehati kami).
Ketika les bimbel, beliau menjelaskan mengenai imbuhan (me-) yah…ada kata yang pastinya luluh kalo udah mendapat imbuhan ini, kata yang diawali konsonan k-p-t-dan s, sajalah yang luluh. Selebihnya nggak!! Dari penjelasan ini saya jadi teringat masa try out SMP. Jaman doeloe, ada soal begini (mudah2an masih inget ya?)
1. Ibu saya mengketik tugas-tugasnya.
2. Tim Independen itu mensurvei daerah yang terkena banjir.
3. Mereka mencat dinding yang udah kusam.
4. Raya memakai baju berwarna menyolok.
Kalimat manakah yang benar?

Waduh…waktu itu saya bingung, soalnya kalo menurut feeling saya kesemuanya nggak ada yang bener. Tapi namanya juga try out harus dijawab! Akhirnya setelah menimbang, mengingat dan memutuskan saya memilih jawaban 4…. Karena kata ‘menyolok’ sering saya dengar!
Setelah beberapa hari, hasil try out dibagikan… wah…saya kaget! Ternyata jawaban saya SALAH!!! Aduh…saya bingung, kalo jawaban saya salah, yang bener yang mana donk? Setelah mama saya tanya sana-sini mengenai soal tersebut (nanyanya nggak nanggung2 loh!! Langsung kepada si pembuat soal!) eh…malah jawaban yang bener itu 2! ‘loh kok bisa?’ otomatis saya langsung tanya gitu… ternyata alasannya karena kata ‘survei’ itu berasal dari bahasa asing, sehingga tidak mengalami peluluhan meskipun konsonan depannya ‘s’ trus mendapat imbuhan (me-) tetep aja nggak luluh! Waktu itu saya Cuma manggut-manggut doank! Baru tahu soalnya! ;->
Nah…. Bermodal kesalahan saya di try out SMP, permasalahan ini saya tanyakan ke Bu Am. Teret….!!! Ternyata jawaban Bu Am, sungguh di luar perkiraan saya. Beliau menjawab ‘ya… kata itu kan sudah diadaptasi dalam Bahasa Indonesia, sehingga ketentuan k-p-t-s tetep berlaku, sehingga nggak ada kata mensurvei yang ada menyurvei.
Dasar emang saya tukang ngeyel, saya tetep ngotot! Beliau tahu saya ngotot trus saya diutus ambil KBBI di perpustakaan, eh… perpusnya udah tutup (waktu itu bimbel sore) ya udah… akhirnya jalan terakhir beliau ngajak saya taruhan Rp 5.000,00….. jadi kapan-kapan bisa dilihat di KBBI… saya setuju!! Deal….!!!
Beberapa hari kemudian………..
Eh… ketemu Bu Am lagi, beliau langsung aja bilang ‘Hah… kamu kalah!! Yang bener menyurvei bukan mensurvei!’ saya hanya bisa menahan tawa melihat ekspresi Bu Am waktu itu. Ketawa soalnya siap-siap kehilangan uang Rp 5.000,00, untuk dimasukkan kas. Secara di kelas saya termasuk anak yang males banget kalo disuruh bayar kas kelas. He…he…he… ;-D
Oh…ya… kata-kata yang berasal dari luar negeri yang dipakai di Indonesia seperti berikut ini:
• Adopsi : kata yang langsung diserap tanpa mengubah bentuk aslinya. Contoh : plaza, mall, pizza, dsb.
• Adaptasi : kata yang diserap dengan mengubah bentuk aslinya untuk disesuaikan dengan Bahasa Indonesia. Contoh : survey menjadi survei, accessory menjadi aksesori, systeem menjadi sistem, dsb.
• Terjemahan : kata yang berasal dari kata asing lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Contoh : try out (uji coba)
• Kreasi : hampir mirip dengan terjemahan, namun hanya satu kata diterjemahkan dua kata. Contoh : cheerleaders (pemandu sorak)

Yah… mudah-mudahan bisa bermanfaat informasi yang saya berikan ini.

Ma-ap ye…!!!

Pertama Cuma mau minta maap karena kekeliruan saya menggunakan bahasa Indonesia! He…he…
Sebagai anak dari seorang guru Bahasa Indonesia, saya diprotes mama saya mengenai tulisan saya yang berjudul ‘Ryan Penjagal dari Jombang’… gak Cuma mama saya aja yang protes, temen sekelas saya yang juga penggila blog, tanya ke saya “emang ada kata ‘penjagal’ di KBBI?” waduh…saya bingung? Soalnya waktu itu nggak lagi bawa KBBI… yah…saya janjikan nanti setelah pulang dari warnet saya akan jawab pertanyaan itu. Awalnya sih saya asal nulis aja, nah biasanya dalam bahasa Indonesia, kalo kata yang menunjukkan orang kan selalu ditambah imbuhan pe- ato pen- di awal kata. Misalnya, ‘menulis’ nah kalo diubah maknanya jadi ‘orang yang….’ Kan pastinya jadi ‘penulis’… konsep itulah yang saya pakai di judul tulisan nggak penting tersebut. ;p
Yang perlu dilurusin adalah kata ‘penjagal’… ya…setelah saya amati dan membolak-balik KBBI ternyata dari halaman pertama sampai halaman terkahir (ce ileh…lebay banget seeh?) nggak maksud saya, ya…halaman yang ada kata ‘jagal’ itu doank yang saya bolak-balik ternyata nggak pernah ada kata ‘penjagal’ yang ada Cuma……………………:

 Jagal : 1. orang yang bertugas menyembelih (memotong) binatang ternak (seperti lembu, kambing, kerbau) di rumah pemotongan hewan; 2. orang yang berusaha di bidang pemotongan hewan atau sebagai agen penjual daging hewan;
 Menjagal : 1. menjadi jagal; 2. membantai; memotong ternak (lembu dsb); 3. membunuh (manusia) secara kejam (dengan dipotong-potong dan sebagainya);
 Pejagalan : rumah jagal; penjagalan
 Penjagalan : 1. proses, perbuatan, cara memotong ternak; pembantaian; pemotong hewan; 2. tempat menyembelih ternak (seperti lembu, kambing, kerbau)

He….he….he… maap ye…bagi semuanya yang udah baca tulisan nggak penting saya itu. Kita sama-sama belajar! ‘-‘ V
Makasih buat Arinee-online.blogspot.com yang udah tanya ke saya, kalo nggak gitu, saya nggak pernah akan tahu kalo ‘penjagal’ itu kata yang terlalu berlebihan, thanks banget ye…

Friday, August 8, 2008

KeTikA..........

Ketika CinTa daLam haTi

taK inGin rasanYa ku memelihara ini

taPi ini suDah terlanjur beReaksi denGan haTiku

Ya...suDah mau diaPakan laGi....

taK peRlu aKu m’inGatnya sepanjang tidur

dan taK perLu juga aKu berAsa paDanYa

buKan saLahku, aku nAksir diA

KeTika cinTa di toLak.........

DuniA belum Berakhir kok....!!!

Aku maSih biSa berDiri kuat di Sini...

denGan aTaw tanPa dy...

taK peRlu Q meNangiS untuknYa

dan tak perLu juga aKu m’benCinya

buKan saLah dia taK meneriMaku

KetiKa paTah Hati........

Aku tak Kan perNah bunuH diri.....

MaSih banyak Hak YanG beLum ku amBiL

daN aku Taw dia juGa tAk kan meNengokku LaGi

taK peRlu aKu beRteriaK keSakitan

dan tAk peRLu juGa aKu menYimpan kuSumat unTuk diA

buKan saLahmu, buKan saLahku, dan juGa bukan saLahnYa

iNi seMua terJadi