PELanGi CinTa dari Sang MaLam

PeremPuan biasa yang inGin menjadi Luar Biasa

Saturday, August 30, 2008

lingkaran tanpa sudut

Di tengah segala yang berputar
Terbangkan rumus ke arah luar
Kapan situasi yang ini akan tersurat?
Mendekap diri dalam titik pusat
Terpekur dalam posisi yang tak pernah kuat
Menanti diferensial dari sang satu
Atau bahkan hanya seonggok peluang kartu
Yang tak pernah dikatakan bermutu
Identitas pun kini telah terekor
Melayang tak ada faktor
Hanya invers yang bisa menyelamatkan
Dari kombinasi pemerintah dan setan
Komposisi negara tak lagi ada ruang
Meskipun hanya sekedar lebar dan panjang
Kurva naik tak akan terjadi
Yang ada hanyalah minimum fungsi


Keadilan semakin limit
Tak ada lagi yang terbersit
Untuk membuka tabir diskrit
Ingin aku berteriak pada L’Hopital
Mengatakan bahwa aku ingin ada integral
Tak hanya diferensial
Atau aku ingin bercerita padanya
Jika aku di sini sengsara
Apalagi melihat negara Indonesia
Yang kian hari kian merata….
Bukan…! Bukan merata kemakmurannya
Namun merata kemelaratannya
Kini Aku hanya bisa termangu sepi
Dalam hening operasi aljabar yang sunyi
Dan menikmati semua yang Pythagoras telah beri
Tanpa bisa untuk membagi

puisi-i

Puisi – i

Aku ingin rasa ini pergi
Dan tak kan pernah kembali
Karena aku tak ingin ini terjadi
Sesuatu yang dulu begitu aku benci
Mengapa kini harus menemani
Berselimut galau dalam hati
Berkecamuk rindu dalam diri
Tak pernah kubayangkan ini
Prinsip yang dulu kujunjung tinggi
Kini harus hancur berteman sepi
Terkalahkan oleh hebatnya jatuh hati
Aku tak mau terus begini
Merindukan sesuatu yang tak pasti
Karena aku tak ingin sakit lagi
Lukaku cukup sampai di sini
Karena aku tahu dia sudah beristri